![]() |
| Batu Bara Bersinar: Dari Angka Capaian ke Perubahan Nyata – Laporan Akhir Tahun 2025 BNN Kabupaten Batu Bara Catat Langkah Berani Anti Narkoba. |
Batu Bara – Di tengah tantangan global yang terus berkembang dalam perang melawan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batu Bara menghadirkan laporan akhir tahun 2025 yang tidak hanya menjadi bukti kerja keras, tetapi juga cerminan komitmen mendalam untuk mewujudkan "Batu Bara Bersinar" – sebuah negeri yang bebas dari jerat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Dalam press release yang diadakan di Aula Kantor BNN Kabupaten Batu Bara, Kepala BNN Kabupaten Batu Bara AKBP Arnis Syafni Yanti, SE, MM., bersama timnya mengungkapkan bahwa upaya Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun ini telah melampaui target, dengan fokus pada integrasi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan pemulihan yang berkelanjutan. Sei Balai (19/12).
"Kita tidak hanya berjuang untuk menurunkan angka narkoba, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang sadar, kuat, dan mandiri dalam melawan ancaman ini," ujar AKBP Arnis dalam acara yang dihadiri oleh Zulfikar Syahrizal Nasution, SE, Kasubag Umum BNN Kabupaten Batu Bara, Ketua Tim (Katim) BNN Kabupaten Batu Bara, serta insan pers dan stakeholder terkait.
"Setiap angka yang kita capai adalah cerminan kerja sama seluruh elemen masyarakat – dari warga desa yang paling sederhana sampai pimpinan perusahaan dan pemerintah daerah. Batu Bara Bersinar bukanlah impian semata, tetapi tujuan yang kita raih langkah demi langkah."
![]() |
| PENCEGAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (P2M): AKAR PEMBANGUNAN YANG KUAT. |
Pencegahan adalah fondasi dari seluruh upaya P4GN BNN Kabupaten Batu Bara tahun 2025. Tanpa upaya mencegah sejak awal, pemberantasan dan rehabilitasi akan selalu tertinggal dari laju penyebaran narkoba. Tahun ini, BNNK Batu Bara berhasil membangun jaringan pencegahan yang luas dan akar di masyarakat, dengan beberapa tonggak penting yang menjadi contoh bagi daerah lain.
Desa Bersinar: Contoh Keberhasilan Kolaborasi
Tahun 2025 menandai kelahiran Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Tiram – hasil kolaborasi erat antara BNN, Pemerintah Kabupaten Batu Bara, TP PKK, dan warga lokal. Desa ini tidak hanya menjadi simbol kemenangan, tetapi juga pusat gerakan anti narkoba yang aktif melaksanakan program-program komprehensif:
- Sosialisasi bahaya narkoba yang diadakan setiap bulannya, dengan menyertakan narasumber dari dokter, penegak hukum, dan pecandu yang telah pulih.
- Tes urine narkoba rutin yang dilakukan kepada warga usia produktif, pegawai desa, dan pengusaha lokal – dengan dukungan peralatan dan tenaga terlatih.
- Pemasangan media informasi di titik-titik strategis (balai desa, masjid, pasar) yang menampilkan materi edukasi bahaya narkoba dan cerita keberhasilan pemulihan.
Yang paling menonjol adalah dukungan anggaran yang mengalir dari tingkat desa sampai kabupaten, yang membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan kata-kata, tetapi juga aksi nyata untuk mendukung inisiatif masyarakat. "Desa Suka Maju bukanlah tujuan akhir, tetapi titik awal untuk membentuk lebih banyak Desa Bersinar di seluruh Kabupaten Batu Bara tahun depan," jelas Kasubag Umum Zulfikar Syahrizal Nasution.
Komunitas Anti Narkoba: Ujung Tombak Masyarakat
Untuk memperkuat jaringan pencegahan, BNNK Batu Bara telah membentuk komunitas anti narkoba sebanyak 280 orang yang berasal dari berbagai latar belakang:
- Relawan Anti Narkoba (50 orang) dari Desa Suka Maju: Mereka adalah warga lokal yang ditraining untuk menjadi pengawas dan penyebar informasi di lingkungan terdekat, mampu mendeteksi tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan merujuk ke pihak berwenang.
- Penggiat P4GN (30 orang) dari perusahaan di wilayah Desa Bersinar: Mereka bertugas mengkoordinasikan program anti narkoba di lingkungan kerja, melaksanakan tes urine rutin bagi karyawan, dan menyebarkan pesan anti narkoba ke jaringan bisnis.
- Komunitas ODAN (Orang Desa Anti Narkoba) (200 orang) dari empat desa: Desa Perupuk, Desa Indrayaman, Desa Suka Maju, dan Desa Tali Air Permai. Komunitas ini bekerja sama dengan BNN untuk membuat gerakan anti narkoba lebih akrab dan dekat dengan masyarakat, menggunakan bahasa dan metode yang mudah dipahami.
"Komunitas ini adalah jembatan antara BNN dan warga – mereka yang paling tahu situasi di lapangan dan mampu memberikan tanggapan cepat," ungkap Katim BNN Kabupaten Batu Bara.
Penyuluhan dan Edukasi: Daya Sebar Informasi yang Luas
Tahun 2025 menjadi tahun terberat bagi tim penyuluhan BNNK Batu Bara, yang berhasil menjangkau 51.940 audiens melalui penyuluhan dan sosialisasi bahaya narkoba ke seluruh wilayah kabupaten. Audiens yang tercapai meliputi:
- 41.540 masyarakat umum: Penyuluhan dilakukan di masjid, pasar, balai desa, dan tempat berkumpul masyarakat lainnya.
- 350 karyawan perusahaan: Fokus pada pengenalan bahaya narkoba di lingkungan kerja dan cara mencegahnya.
- 10.050 siswa-siswi dari lingkungan pendidikan: Ditujukan untuk SMP dan SMA sederajat, dengan metode yang interaktif dan menyenangkan agar pesan anti narkoba mudah terpatri di benak generasi muda.
Hasil survei yang dilakukan BNN menunjukkan bahwa 87% audiens yang menghadiri penyuluhan merasa lebih paham tentang bahaya narkoba dan mampu mengidentifikasi tanda-tanda penyalahgunaan. "Ini adalah keberhasilan yang luar biasa – ketika generasi muda dan masyarakat umum sadar, kita telah menang setengah perang," kata salah satu staf penyuluhan BNNK Batu Bara.
![]() |
| Deteksi Dini: Menangkap Kasus Awal Sebelum Membesar. |
Deteksi dini melalui tes urine narkoba menjadi bagian penting dari upaya pencegahan tahun ini. BNNK Batu Bara telah melakukan tes urine kepada 1.220 orang dari berbagai kalangan, dengan hasil sebagai berikut:
- 242 pegawai pemerintah Instansi Vertikal dan OPD: 2 orang positif pemakai narkoba – yang kemudian langsung dirujuk ke rehab.
- 780 karyawan perusahaan: 8 orang positif pemakai narkoba – dengan dukungan perusahaan untuk mengikuti program rehabilitasi.
- 100 siswa-siswi SMP dan SMA: 1 orang positif pemakai narkoba – yang kemudian diberikan bimbingan intensif dan perawatan medis.
- 98 orang masyarakat umum: 2 orang positif pemakai narkoba – yang dirujuk ke layanan rawat jalan.
Meskipun angka positif masih ada, deteksi dini ini menjadi kunci untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan kesempatan bagi pemakai untuk pulih sebelum kondisi memburuk. "Kita tidak melihat mereka sebagai pelanggar, tetapi sebagai korban yang membutuhkan bantuan," jelas Kepala Bidang Rehabilitasi BNNK Batu Bara.
PEMBERANTASAN: TINDAK TEgas DENGAN ORIENTASI PEMULIHAN
Tanpa pemberantasan yang tegas, upaya pencegahan akan sulit memberikan dampak maksimal. Tahun 2025, BNNK Batu Bara bekerja sama dengan sejumlah instansi penegak hukum untuk membentuk Tim Asesmen Terpadu (TAT) – sebuah kolaborasi yang memastikan bahwa penindakan terhadap pelaku narkoba diikuti dengan penanganan yang berorientasi pemulihan.
TAT terdiri dari BNN Kabupaten Batu Bara, Polres Batu Bara, Kejaksaan Negeri Batu Bara, Balai Pemasyarakatan Labuhan Ruku, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara. Tim ini bekerja secara terkoordinasi untuk menindak pelaku peredaran dan penyalahgunaan narkoba, serta memberikan rekomendasi penanganan medis dan rehabilitasi.
Hasil pelaksanaan TAT tahun 2025 sangat menjanjikan:
1. Jumlah pelaksanaan: 73 kali operasi dan pengecekan.
2. Jumlah Laporan Kejadian Narkoba (LKN): 119 kasus yang tercatat dan ditindaklanjuti.
3. Jumlah tersangka (tsk): 171 orang yang ditangkap dan diusut.
4. Rekomendasi rawat inap rehab: 116 orang.
5. Rekomendasi rawat jalan rehab: 54 orang.
6. Tidak rekomendasi rehab: Hanya 1 orang – yang kemudian diusut secara hukum karena pelanggaran yang berat.
"Pemberantasan kita tidak hanya tentang menangkap dan mengusut, tetapi juga tentang memberikan kesempatan pulih kepada mereka yang bersalah," jelas AKBP Arnis. "Kita percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, asalkan mereka bersedia berubah."
Kolaborasi dengan Polres Batu Bara dan Kejaksaan Negeri Batu Bara juga memastikan bahwa proses penindakan berjalan cepat dan transparan.
REHABILITASI: MENYIAPKAN JALAN PULANG KEPADA MASYARAKAT
Rehabilitasi adalah tahap akhir dari upaya P4GN yang tidak kalah penting. Tahun 2025, BNNK Batu Bara berhasil meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi dengan berbagai inovasi dan peningkatan standar, sehingga pecandu yang pulih dapat kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan kemampuan untuk bekerja.
Akreditasi PARIPURNA: Bukti Kualitas Layanan Terbaik
Salah satu pencapaian paling membanggakan tahun ini adalah akreditasi PARIPURNA untuk Klinik Rehabilitasi BNN Kabupaten Batu Bara, yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8807:2022. Akreditasi ini menunjukkan bahwa layanan rehabilitasi yang diberikan telah memenuhi syarat dalam hal fasilitas, tenaga kesehatan, program perawatan, dan pemantauan pasca-rehab.
Layanan Rehabilitasi yang Komprehensif
Selama tahun 2025, BNNK Batu Bara telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 181 orang klien, dengan rincian:
- Layanan Rawat Jalan di Klinik Patama BNN: 67 orang klien yang diberikan perawatan secara gratis, termasuk konseling, terapi, dan pemberian obat pendukung.
- Rujukan Rawat Inap: 114 klien yang dirujuk ke lembaga rehabilitasi terpercaya di dalam dan luar Kabupaten Batu Bara, dengan dukungan biaya dari pemerintah dan donor.
Selain itu, BNNK Batu Bara juga melaksanakan Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Desa Perkebunan Tanah Datar, dengan menunjuk 5 orang Agen Pemulihan (AP) – warga lokal yang ditraining untuk membantu pecandu pemula pulih di lingkungan mereka sendiri. Program ini berhasil membantu 5 pecandu pemula pulih sepenuhnya dan kembali ke kehidupan normal.
SKHPN: Memudahkan Warga untuk Membangun Masa Depan
Untuk mendukung warga yang membutuhkan dokumen untuk pekerjaan atau keperluan lain, BNNK Batu Bara telah melakukan 258 pemeriksaan narkoba untuk pemohon Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN). Proses pemeriksaan dilakukan dengan cepat dan transparan, sehingga warga tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan.
"SKHPN adalah kunci bagi banyak orang untuk mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan pendidikan," jelas staf administrasi BNNK Batu Bara. "Kita ingin memudahkan warga, bukan membuat mereka kesulitan – terutama mereka yang telah pulih dari narkoba dan ingin membangun masa depan yang baru."
INOVASI: KREATIVITAS YANG MEMBUAT PERBEDAAN
Untuk menjangkau kalangan muda dan masyarakat yang beragam, BNNK Batu Bara mengembangkan beberapa program inovatif tahun 2025 yang menjadi ciri khas upaya anti narkoba di Kabupaten Batu Bara. Program-program ini menggunakan metode yang modern dan relevan, sehingga pesan anti narkoba mudah diterima dan diinternalisasi.
Komunitas ODAN (Orang Desa Anti Narkoba)
Dibentuk di 4 desa (Desa Perupuk, Desa Indrayaman, Desa Suka Maju, dan Desa Tali Air Permai), komunitas ODAN menjadi jembatan antara BNN dan warga desa. Mereka menggunakan bahasa lokal dan metode yang sederhana (seperti drama, lagu, dan pertunjukan rakyat) untuk menyebarkan pesan anti narkoba. Setiap komunitas ODAN memiliki ketua dan sekretaris yang dipilih oleh warga, sehingga mereka bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab.
Program ANANDA dan DOLAN: Mulai dari Anak
Mengenali bahwa generasi muda adalah sasaran utama pengedar narkoba, BNNK Batu Bara membentuk Program ANANDA (Agenda Nasional Anti Narkotika Dimulai Dari Anak) dan DOLAN (Dobrak Pelajar Anti Narkoba) yang diterapkan di 42 sekolah (27 SMA/sederajat dan 15 SMP/MTs). Program ini menggunakan metode interaktif seperti game, diskusi kelompok, dan lomba seni untuk mengajak siswa memahami bahaya narkoba. Setiap sekolah juga membentuk "Tim Anti Narkoba Siswa" yang bertugas menyebarkan pesan anti narkoba di lingkungan sekolah dan keluarga.
"Hasilnya luar biasa – siswa menjadi lebih aktif dan sadar, bahkan banyak yang mengajak orang tua dan teman untuk menghindari narkoba," jelas salah satu guru dari SMA Negeri 1 Sei Balai.
![]() |
| Program MAPAN (Manajemen Perusahaan Anti Narkoba). |
Bekerjasama dengan 4 perusahaan besar di Kabupaten Batu Bara (PT. Inalum, PTPN IV Kebun Tanah Itam Ulu, PTPN IV Kebun Padang Matinggi Tinjowan, dan Dry Port Sei Mangkei), BNNK Batu Bara membentuk Program MAPAN yang bertujuan menciptakan lingkungan kerja bebas dari narkoba. Program ini meliputi:
- Penyuluhan bahaya narkoba bagi karyawan.
- Tes urine narkoba rutin.
- Pembentukan "Tim Anti Narkoba Perusahaan" yang bertugas memantau lingkungan kerja.
Hasilnya, produktivitas karyawan meningkat dan insiden narkoba di lingkungan kerja menurun drastis. "Kita melihat MAPAN sebagai investasi jangka panjang – ketika karyawan sehat dan bebas narkoba, perusahaan juga akan mendapatkan manfaat," ujar Manager PT. Inalum.
Program PIJAR (Pulih Jalani Rehabilitasi)
Ditujukan untuk pecandu yang sedang dalam proses pemulihan, Program PIJAR telah mencatat 67 klien tahun 2025, dengan hasil:
- Selesai program: 27 orang – yang kemudian diberikan dukungan pasca-rehab untuk kembali ke masyarakat.
- Drop out: 6 orang – yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim BNN untuk mengajak kembali ke program.
- Tidak mengikuti: 34 orang – yang sebagian besar telah pindah tempat tinggal atau sulit dihubungi.
Semoga kita semua bisa jadi bagian dari gerakan ini, bahkan kalo cuma ngasih informasi ke keluarga dan teman. Ayo dukung #BatuBaraBersinar!
(Khang's)




