![]() |
| LSM GAMPKER Desak Bupati Asahan Copot Kadinkes, Sebut Ada Indikasi Penyimpangan Anggaran. |
Asahan - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam LSM GAMPKER (Gerakan Masyarakat Peduli Kesejahteraan Rakyat) menggelar unjuk rasa damai di depan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan pada 3 November 2025. Aksi ini dilakukan untuk mendesak Bupati Asahan segera mencopot Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), dr. Hari Sapna, karena diduga melakukan penyimpangan anggaran.
Koordinator aksi, Andri S.P., dalam orasinya menyampaikan bahwa pihaknya menilai dr. Hari Sapna seperti "Sang Drakula" penghisap APBD/APBN. "Besarnya anggaran yang dikelola Dinas Kesehatan di bawah kepemimpinan dr. Hari Sapna terkesan tidak transparan. Beliau mungkin beranggapan APBD/APBN adalah uang pribadinya," ujar Andri.
Andri juga menjelaskan bahwa LSM GAMPKER sebelumnya telah melayangkan surat permohonan informasi publik kepada Kadis Kesehatan dengan Nomor 0136/SP-IP/DPP-GAMPKER/X/25, namun tidak mendapatkan jawaban atau tanggapan.
Lebih lanjut, Andri menyoroti beberapa kegiatan yang dianggap mencurigakan, seperti pengadaan komputer untuk menunjang kegiatan E-Puskesmas dan Pustu sebesar Rp 3.096.000.000,- serta pengadaan suplemen dalam upaya penurunan stunting sebesar Rp 3.117.809.520. "Namun, dr. Hari Sapna tidak mau memberikan klarifikasi. Apakah benar dr. Hari Sapna sosok yang 'kebal hukum'?" tanyanya.
Saat demonstran berorasi di depan kantor Dinas Kesehatan, seorang pegawai bernama Sukirno menemui mereka. Merasa tidak puas karena yang menemui bukan pejabat berwenang, Andri langsung menyatakan bahwa pihaknya meminta dr. Hari Sapna sebagai pengguna anggaran yang memberikan klarifikasi.
Melihat respon yang kurang memuaskan dari Dinas Kesehatan, Andri bersama puluhan rekannya bergerak ke Kantor Bupati Asahan. Di sana, mereka disambut oleh Wakil Bupati Rianto. Namun, Andri menilai bahwa Wakil Bupati hanya memberikan alasan klasik, berjanji akan menindaklanjuti aspirasi mereka. Andri menolak janji tersebut dan meminta Wakil Bupati segera menelepon dr. Hari Sapna untuk menemui para demonstran. Namun, permintaan ini tidak dipenuhi, dan Wakil Bupati meninggalkan para demonstran begitu saja.
"Kami sangat menyayangkan sikap Wakil Bupati BPK Rianto yang terkesan takut untuk memanggil Kadis Kesehatan dr. Hari Sapna. Ada apa?" ungkap Andri.
Sebagai bentuk kekecewaan terhadap pejabat publik di Kabupaten Asahan, LSM GAMPKER mendirikan tenda di depan Kantor Bupati. "Kami berharap Aparat Penegak Hukum, bila perlu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), turun ke Kabupaten Asahan kami ini. Kami menilai banyak anggaran yang kurang jelas peruntukannya di Kabupaten Asahan ini," harap Andri. (Tim)

