BADAR.CO.ID

Kemendagri Monitor Pengiriman 101.000 Lembar Pakaian Bantuan ke Korban Bencana Aceh, Ditandai Sinergi Antar Instansi

Kemendagri
Kemendagri Monitor Pengiriman 101.000 Lembar Pakaian Bantuan ke Korban Bencana Aceh, Ditandai Sinergi Antar Instansi.

JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Rilis Pers Puspen Kemendagri pada Kamis (18/12/2025) mengumumkan bahwa proses pengiriman bantuan pakaian sebanyak 101.000 lembar untuk masyarakat terdampak bencana di beberapa kabupaten Provinsi Aceh tengah terus dipantau secara ketat. Bantuan yang merupakan sumbangan PT Daihan Global (DHG) sedang dikeluarkan dari kawasan industri di Sukabumi, Jawa Barat, dan Brebes, Jawa Tengah, dengan dukungan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat selain instansi terkait di Kemendagri.

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 15 Desember 2025. Pada sidang tersebut, Presiden menyetujui usulan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terkait penyaluran bantuan pakaian dari PT DHG kepada korban bencana di wilayah Sumatra, dengan Aceh sebagai prioritas utama mengingat dampak banjir bandang yang signifikan yang melanda provinsi tersebut akhir-akhir ini.

Menindaklanjuti arahan Presiden, Kemendagri segera menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait pada 16 Desember 2025. Rakor yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir dihadiri oleh pejabat Kemendagri termasuk Stafsus Mendagri, serta perwakilan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan kementerian koordinator terkait, serta perwakilan PT DHG selaku pihak penyumbang.

“Rakor dilakukan tanggal 16 Desember 2025 dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir dan dihadiri pejabat Kemendagri termasuk Stafsus Mendagri dan disepakati langkah, prosedur, dan persyaratan dokumen pengeluaran barang sumbangan,” ujar Kastorius.

Ia menambahkan bahwa proses pelepasan bantuan pakaian oleh Ditjen Bea dan Cukai telah terlaksana pada Rabu (17/12/2025) sore. Segera setelah pelepasan, bantuan diangkut menggunakan truk wing menuju Provinsi Aceh pada malam hari yang sama. Untuk tahap awal, sekitar empat truk wing telah diberangkatkan lebih dulu, dengan rencana truk tambahan akan mengikuti dalam beberapa hari ke depan guna memastikan semua bantuan tiba tepat waktu.

Bantuan pakaian baru yang disalurkan berupa celana, baju, dan jaket – jenis pakaian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana. Menurut Kastorius, banyak warga di Aceh secara praktis tidak lagi memiliki pakaian layak akibat rumah dan perabot mereka, termasuk lemari pakaian, tertelan lumpur serta banjir bandang yang melanda beberapa kabupaten seperti Pidie Jaya, Bireuen, dan Aceh Besar.

“Bencana yang terjadi tidak hanya merusak rumah tinggal, tetapi juga menghilangkan semua barang kebutuhan dasar warga. Pakaian yang disalurkan ini diharapkan bisa mengurangi beban mereka dan memberikan rasa nyaman selama masa pemulihan,” jelasnya.

Kastorius juga mengumumkan bahwa Mendagri Muhammad Tito Karnavian direncanakan akan secara langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat korban bencana di Aceh pada akhir pekan ini. Kunjungan Mendagri tersebut juga ditujukan untuk meninjau langsung kondisi lapangan, mendengar kebutuhan tambahan warga, serta memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran dan tanpa hambatan.

Atas nama Kemendagri, Kastorius menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang tulus kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran dan kecepatan proses pengiriman bantuan. Khususnya kepada Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang cepat dalam melakukan pelepasan barang, Kementerian Perdagangan yang membantu mengatur perjalanan pengiriman, serta PT DHG yang dengan sukarela menyumbangkan bantuan tersebut.

“Sinergi antar instansi dan dukungan dari swasta sangat penting untuk memastikan bantuan cepat sampai ke tangan yang membutuhkannya. Kita semua bekerja sama untuk membantu saudara kita di Aceh melewati masa sulit ini,” tegas Kastorius.

Data sementara menunjukkan bahwa banjir bandang di Aceh telah melanda lebih dari 20 ribu keluarga di delapan kabupaten, dengan ribuan jiwa mengungsi di berbagai posko. Selain pakaian, warga juga masih membutuhkan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan untuk membersihkan rumah yang tertutup lumpur. Kemendagri menyatakan akan terus mengkoordinasikan dengan instansi lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara berkelanjutan.

(Red)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama