![]() |
Direktur RSUD H. OK Arya Zulkarnain Batubara, dr. Guruh Wahyu Nugraha. |
Batubara – RSUD H. OK Arya Zulkarnain Batubara kembali mengharumkan nama daerah di tingkat nasional. Berdasarkan pengumuman hasil penilaian Call for Candidate (CfC) 2025 oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), RSUD ini berhasil meraih predikat "Sangat Baik" dalam Kepatuhan Pelaporan Dosis Pasien dan Penerapan Tingkat Panduan Diagnostik (TPD).
![]() |
pengumuman hasil penilaian Call for Candidate (CfC) 2025 oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) (10/9/2025). |
TPD sendiri merupakan panduan nasional yang bertujuan untuk memastikan keselamatan pasien selama menjalani pemeriksaan radiologi. Dengan penerapan standar ini, dosis paparan radiasi dapat dikelola secara akurat, meminimalkan risiko tanpa mengurangi kualitas diagnosis medis.
Penilaian CfC juga menyoroti kepatuhan fasilitas kesehatan dalam melaporkan dosis pasien melalui Si-INTAN (Sistem Informasi Dosis Pasien), sebuah aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai database nasional untuk optimasi proteksi radiasi dan manajemen dosis pasien.
Pada penilaian tahun 2025, RSUD H. OK Arya Zulkarnain Batubara mencatatkan tingkat kepatuhan sebesar 91,5% pada instalasi radiologi diagnostik dan intervensional. Hasil ini menjadikan RSUD Batubara sebagai satu-satunya rumah sakit di Sumatera Utara yang meraih predikat "Sangat Baik".
Secara nasional, RSUD Batubara menduduki peringkat ke-8 dari 18 rumah sakit di Indonesia (baik swasta maupun daerah) yang meraih kategori serupa. Beberapa rumah sakit ternama lainnya yang masuk dalam daftar ini antara lain RS Hermina Yogyakarta, MRCCC Siloam Hospital, RSUD Dr. Sayidiman Magetan, hingga Eka Hospital Cibubur. Sementara itu, 23 rumah sakit lainnya hanya memperoleh predikat "Baik" dan "Cukup".
Direktur RSUD H. OK Arya Zulkarnain Batubara, dr. Guruh Wahyu Nugraha, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian ini. "Ini adalah pencapaian bersama seluruh masyarakat Batubara. Terima kasih kepada Bapak Bupati Batubara yang sangat peduli dan memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan rumah sakit kita. Tentu doa dan dukungan masyarakat Batubara sangat kami harapkan agar kami bisa terus meningkatkan kualitas pelayanan," ujarnya. Disamakan kepada awak media. (26/9)
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari pendampingan tenaga profesional, seperti fisikawan medis Josepa ND Simanjuntak, M.Si, yang berperan penting dalam membimbing penerapan standar keselamatan radiasi di RSUD Batubara.
Prestasi ini semakin mempertegas komitmen RSUD H. OK Arya Zulkarnain Batubara dalam menjaga keselamatan pasien, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu rumah sakit rujukan terbaik di tingkat nasional.
(Khang's)