KISARAN, Sumut - Puluhan warga Jalan Gang Setia, Kelurahan Tebing Kisaran, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Asahan, Selasa (26/8), sekitar pukul 10:00 WIB. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penutupan akses jalan oleh Yayasan Pendidikan Maitreyawira Kisaran, yang berujung pada ancaman penyegelan kantor pemerintahan tersebut.
Massa yang datang dengan membawa spanduk dan poster berisi tuntutan, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan untuk segera bertindak membongkar tembok penghalang yang didirikan oleh pihak yayasan. Menurut warga, tembok tersebut telah menyerobot sebagian jalan yang merupakan tanah wakaf dan sebelumnya telah dicor beton oleh Pemkab Asahan melalui program PNPM.
"Kami datang ke sini untuk meminta keadilan. Jalan kami telah dirampas oleh yayasan. Kami tidak bisa lagi melintas dengan bebas," teriak Alek Margolang, salah seorang warga yang menjadi orator dalam aksi tersebut.
Alek menambahkan, pembangunan tembok tersebut juga diduga tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Asahan. Ia mengancam, jika Pemkab Asahan tidak sanggup membongkar tembok tersebut, warga Gang Setia sendiri yang akan melakukannya.
Yusrizal Dahlan, koordinator aksi lainnya, menuding pihak Yayasan Maitreyawira sengaja memancing emosi warga dengan isu sensitif. "Mereka menutup jalan kami, lalu membangun altar atau tempat sembahyang. Bahkan, mereka berencana membangun mushola di atas tanah jalan yang diwakafkan warga," ujarnya.
Aksi Nyaris Berujung Penyegelan
Setelah berjam-jam berorasi tanpa ada respons dari Bupati, Wakil Bupati, maupun para asisten, warga merasa diabaikan. Mereka kemudian berinisiatif untuk menyegel Kantor Bupati Asahan dengan rantai dan gembok.
"Jika tidak ada pejabat yang mau menemui kami, kami akan segel kantor ini!" tegas OK Muhamad Rasyid, salah seorang peserta aksi.
Aksi penyegelan tersebut memicu kericuhan kecil. Warga berusaha menerobos masuk ke kantor bupati, namun dihalau oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan anggota Polres Asahan. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan.
Kadis PUTR Beri Janji
Situasi yang memanas akhirnya dapat diredam setelah petugas Polres Asahan berinisiatif memanggil Kepala Dinas PUTR Asahan, Agus Jaka Putra Ginting, untuk menemui warga.
Di hadapan massa, Agus mengaku bahwa permasalahan tersebut telah dibahas oleh pihaknya bersama Satpol PP dan instansi terkait lainnya. Ia berjanji akan segera melakukan eksekusi pembongkaran tembok tersebut.
"Masalah pembongkaran tembok ini sudah kami bahas. Insya Allah, Selasa depan akan kami laksanakan pembongkaran. Sebelumnya, kami sudah memberikan teguran kepada pihak yayasan, namun tidak diindahkan," jelas Agus Ginting.
Mendengar jawaban tersebut, warga Gang Setia akhirnya merasa lega dan membubarkan diri dengan tertib. Mereka berharap janji Kadis PUTR Asahan dapat segera direalisasikan.
(Hendri/Tim)