BADAR.CO.ID

Pencurian Sawit Merajalela di Tanjung Mulia, Petani Resah Ancam Mogok Bayar PBB

Badar.co.id
Pencurian Sawit Merajalela di Tanjung Mulia, Petani Resah Ancam Mogok Bayar PBB (Ilustrasi).

Batu Bara, Selasa, 7 Oktober 2025 – Aksi pencurian buah kelapa sawit semakin merajalela di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batu Bara, menyebabkan keresahan mendalam di kalangan petani dan pemilik lahan. Insiden pencurian ini telah berulang kali terjadi di lahan-lahan sawit milik warga desa serta pemilik lahan dari luar Desa Tanjung Mulia, namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas yang terlihat dari aparat desa maupun pihak berwenang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, para pelaku pencurian dengan leluasa mengambil buah sawit yang sudah siap panen. Bahkan, aksi ini diduga dilakukan secara terorganisir. Warga sekitar menilai ada indikasi pembiaran dari kepala desa dan perangkat desa, mengingat kejadian ini sudah berlangsung lama tanpa adanya penanganan yang jelas dan efektif.

Salah seorang warga mengungkapkan kekecewaannya, "Dari dua hektare lahan sawit yang masih produktif, pemiliknya hanya bisa mendapatkan empat janjang setiap panen. Selebihnya hilang dicuri."

Warga Desa Tanjung Mulia sangat berharap agar pihak kepolisian segera turun tangan untuk menindak tegas para pelaku pencurian sawit ini dan memastikan keamanan wilayah tetap terjaga. Mereka menilai bahwa pencurian yang terus dibiarkan akan menimbulkan dampak sosial yang lebih luas dan merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Kekecewaan terhadap pemerintah desa semakin meningkat di kalangan masyarakat. Jika tidak ada tindakan nyata dalam waktu dekat, warga mengancam akan menolak membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai bentuk protes terhadap lemahnya penegakan hukum dan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah desa.

"Kalau pemerintah desa dan aparat hukum diam saja, untuk apa kami bayar PBB? Kami juga butuh perlindungan," tegas seorang warga dengan nada geram.

Masyarakat Desa Tanjung Mulia sangat berharap situasi ini segera mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian serta pemerintah kabupaten. Mereka menginginkan agar kondisi keamanan di desa mereka kembali kondusif, sehingga petani dan pemilik lahan dapat merasa tenang dan dapat memenuhi kewajibannya membayar PBB, yang merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Batu Bara.

Dengan adanya tindakan tegas dari pihak berwenang, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa dan aparat penegak hukum dapat pulih, serta aktivitas perekonomian desa dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari tindak kriminalitas.

(Khang's)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama