![]() |
"Rembug Stunting di Kecamatan Tanah Datar: Bersama kita cegah stunting demi generasi yang lebih sehat! 💪 #RembugStunting #TanahDatar #CegahStunting #GenerasiSehat" |
Batu Bara
Datuk Tanah Datar – Pemerintah Kecamatan Datuk Tanah Datar menggelar kegiatan Rembug Stunting yang bertujuan untuk pencegahan dan penanganan stunting di Aula Desa Bangun Sari. Acara ini merupakan bagian dari Rapat Koordinasi Pemerintah (Rakorpem) yang dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Camat Datuk Tanah Datar, Bapak Efendi ST, Danramil 04 Talawi, perwakilan dari Polsek Labuhan Ruku, KUA Labuhan Ruku, seluruh Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Datuk Tanah Datar, serta perwakilan dari Pendamping Profesional Kecamatan (PPK).
Dalam sambutannya, Camat Efendi ST menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat tentang gizi dan kesehatan. "Pencegahan dan penanganan stunting ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan. Kami juga mengajak peran serta aktif masyarakat dalam upaya penurunan stunting," ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa penanganan stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kementerian terkait, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha. Pemerintah juga melakukan pengukuran dan evaluasi berkala untuk memantau perkembangan program penurunan stunting dan memastikan efektivitas intervensi yang dilakukan.
Salah satu program unggulan yang sedang dijalankan adalah Program Makan Gratis Bergizi. "Program ini diluncurkan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang cukup. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting hingga mencapai target yang ditetapkan," jelas Efendi ST.
Gerakan ini melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Masyarakat diedukasi tentang pentingnya gizi seimbang, kebersihan, dan pola asuh yang baik, terutama bagi ibu hamil. Keluarga juga didorong untuk aktif dalam kegiatan posyandu dan mengikuti anjuran petugas kesehatan.
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024, berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Beberapa daerah bahkan menargetkan zero stunting atau bebas stunting pada tahun 2025.
Upaya pencegahan dan penanganan stunting adalah komitmen berkelanjutan yang membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Dengan intervensi dan program yang tepat, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus ditekan menuju generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
(Khang's)