BADAR.CO.ID

Cold Moon 2025: Supermoon Terakhir Tahun, Pesona Malam Pan Pan yang Memukau di Langit Indonesia

Cold Moon 2025
Ilustrasi bulan purnama (Foto: Freepik/ninjason1).




Cold Moon 2025: Supermoon Terakhir Tahun, Pesona Malam Pan Pan yang Memukau di Langit Indonesia

Hanya beberapa hari lagi, langit Indonesia akan disoroti oleh salah satu peristiwa astronomi paling dinantikan pada penghujung tahun 2025: Cold Moon. Fenomena ini tidak hanya menjadi purnama terakhir dalam kalender masehi, tetapi juga bertepatan dengan supermoon, membuatnya tampak lebih besar, lebih terang, dan penuh makna baik dari sisi ilmiah maupun budaya. Untuk masyarakat yang menyukai pemandangan langit malam, ini adalah momen yang tak boleh dilewatkan.

 

Apa Itu Cold Moon dan Mengapa Disebut Begitu?

Cold Moon adalah sebutan tradisional untuk bulan purnama yang muncul setiap bulan Desember, terutama di belahan bumi utara. Nama ini berasal dari budaya suku asli Amerika Utara, khususnya suku Mohawk, yang mengaitkannya dengan datangnya musim dingin dan penurunan suhu udara yang semakin terasa menjelang winter solstice (titik balik matahari musim dingin). Di masa itu, belahan bumi utara mengalami malam terpanjang dan siang terpendek dalam satu tahun, sehingga beberapa suku lain seperti Mohican juga menyebutnya "Long Night Moon" atau bulan malam panjang. Nama-nama lain yang juga melekat adalah "Frost Moon" atau "Winter Moon", semuanya merujuk pada kondisi musim dingin yang mulai mendominasi.

Meskipun nama ini berasal dari tradisi kuno, Fenomena Cold Moon tetap menarik perhatian masyarakat modern karena keunikannya yang menggabungkan pesona alam dengan makna budaya yang dalam. Bagi banyak orang, ia menjadi simbol akhir tahun, waktu untuk refleksi dan merenungkan perjalanan hidup sepanjang tahun tersebut.

 

Cold Moon 2025: Supermoon Terakhir Tahun yang Istimewa

Yang membuat Cold Moon tahun ini lebih spesial adalah karena ia juga merupakan supermoon. Secara teknis, supermoon terjadi ketika fase purnama bertepatan dengan saat bulan berada di titik perigee—jarak terdekatnya dengan Bumi dalam orbit elipsnya. Sebaliknya, titik terjauh bulan dari Bumi disebut apogee.

Pada 4 Desember 2025, bulan akan mencapai fase purnama pada saat berada di perigee dengan jarak sekitar 357.219 km dari Bumi. Kondisi ini membuat bulan tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30–33 persen lebih terang dibandingkan purnama biasa yang berada di apogee. Meskipun perbedaan ukuran bisa sulit disadari langsung tanpa perbandingan, efek visualnya akan terasa lebih dramatis saat bulan terbit di ufuk timur, terutama dengan latar belakang gedung, pepohonan, atau garis pantai yang membuatnya tampak lebih raksasa.

Cold Moon 2025 juga menjadi supermoon terakhir tahun ini. Tahun 2025 menghadirkan tiga supermoon berturut-turut, yaitu pada bulan Oktober, November, dan Desember. Setelah ini, supermoon berikutnya akan muncul pada tahun 2026.

 

Waktu dan Cara Melihat Cold Moon di Indonesia

Bagi masyarakat Indonesia, puncak fase purnama Cold Moon akan terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025 pukul 21.48 WIB (atau 22.48 WITA dan 23.48 WIT). Meskipun puncaknya pada waktu itu, bulan sudah mulai terlihat cerah sejak matahari terbenam, sekitar pukul 18.00–18.30 WIB tergantung wilayah.

Waktu terbaik untuk mengamati adalah ketika bulan mulai terbit di arah timur, karena pada saat itu terjadi "moon illusion"—ilusi visual yang membuat bulan tampak lebih besar dan lebih dramatis daripada ketika berada di posisi tinggi langit. Saat pertama kali muncul, bulan juga seringkali berwarna kemerahan atau oranye karena sinarnya melewati lapisan udara Bumi yang lebih tebal, menambah keindahan pemandangan.

 

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, ikuti tips ini:

- Pilih lokasi minim polusi cahaya: Tempat terbuka seperti lapangan, bukit, atap gedung, atau pantai timur adalah pilihan ideal. Polusi cahaya dari kota akan membuat bulan tampak kurang terang.

- Gunakan alat bantu jika perlu: Meskipun bisa dilihat dengan mata telanjang, teropong atau binokular akan membantu melihat detail permukaan bulan seperti kawah dan siluet gunung. Kamera DSLR atau ponsel berkualitas baik dengan fitur zoom juga bisa digunakan untuk mengabadikan momen ini.

- Perhatikan cuaca: Pastikan langit cerah tanpa awan tebal atau hujan, karena ini akan menghalangi pandangan.

 

Konfigurasi Langit yang Menarik dan Lainnya

Selain keindahan bulan itu sendiri, Cold Moon 2025 juga akan membentuk konfigurasi segitiga langit yang indah bersama gugus bintang Pleiades dan bintang terang Aldebaran (yang berada di rasi Taurus). Selain itu, bulan juga akan berdekatan dengan planet Jupiter, yang akan membuat langit malam Desember semakin menarik dan kaya akan objek langit. Semua fenomena ini bisa diamati bahkan dengan mata telanjang, menjadikannya kesempatan sempurna bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam semesta.

Tahun 2025 juga bukan hanya tentang supermoon. Sebelumnya, telah terjadi dua gerhana bulan total, yaitu pada 13–14 Maret dan 7–8 September 2025. Cold Moon sebagai purnama terakhir tahun ini menjadi penutup yang sempurna untuk serangkaian fenomena astronomi yang menarik.

 

Dampak Gravitasi Supermoon di Bumi

Dengan posisi bulan yang lebih dekat dari biasanya, gaya gravitasi yang dihasilkannya akan sedikit meningkat. Dampak paling terasa adalah pada pasang surut air laut, yang bisa menjadi sedikit lebih kuat daripada biasanya. Di beberapa wilayah pantai, ini berpotensi menyebabkan rob atau gelombang lebih tinggi, sehingga pihak berwenang dan masyarakat di sekitar pantai disarankan untuk waspada dan mengikuti peringatan yang diberikan.

Namun, perlu dicatat bahwa dampak gravitasi supermoon terhadap bumi lainnya, seperti gempa bumi atau gunung berapi, masih menjadi topik perdebatan di antara para ahli. Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa supermoon secara langsung menyebabkan peristiwa alam yang ekstrem.

 

Makna Filosofis dan Budaya

Di berbagai tradisi, Cold Moon dianggap sebagai simbol refleksi dan introspeksi. Malam-malam panjang dan dingin menjadikan waktu yang sempurna untuk merenungkan pencapaian tahun lalu, mempelajari dari pengalaman, dan merencanakan masa depan. Selain itu, bulan ini juga sering dikaitkan dengan perayaan dan festival yang menandai akhir tahun dan awal musim dingin, seperti Natal dan Yule di beberapa budaya barat.

Bagi masyarakat Indonesia, meskipun tidak ada tradisi khusus yang terkait langsung dengan Cold Moon, fenomena ini tetap menjadi momen yang dinantikan untuk bersantai bersama keluarga atau teman, menikmati pemandangan langit malam, dan merenungkan makna kehidupan.

 

Kesimpulan: Jangan Lewatkan Momen Memukau Ini

Cold Moon 2025 adalah peristiwa langit yang istimewa, menggabungkan keindahan alam semesta dengan makna budaya yang dalam. Sebagai supermoon terakhir tahun ini, ia akan memberikan pemandangan malam yang lebih besar, lebih terang, dan lebih dramatis daripada purnama biasa. Baik Anda pecinta astronomi atau hanya ingin menikmati keindahan alam, pastikan untuk menyiapkan diri dan mencari lokasi terbaik untuk menyaksikan fenomena ini pada 4 Desember 2025.

Jangan biarkan kesempatan ini terlewat. Siapkan kamera, cari tempat yang tenang, dan nikmati pesona Cold Moon yang akan menyinari langit malam Indonesia menjelang akhir tahun.

Apakah Anda sudah menyiapkan lokasi terbaik untuk melihat Cold Moon nanti?


(Red)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama