Asahan – Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Asahan sejak dini hari Kamis (27/11) menyebabkan banjir merendam sejumlah rumah anggota di Asrama Militer Gunung Sibayak, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kisaran Barat. Menanggapi situasi tersebut, Komandan Kodim 0208/Asahan, Letkol Inf Edy Syahputra, S.H., M.I.P., langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi dan memastikan penanganan cepat serta tepat bagi prajurit dan keluarganya yang terdampak. Kamis, 27 November 2025.
Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini menyebabkan genangan air merendam beberapa rumah anggota, sehingga menimbulkan kebutuhan mendesak akan penanganan agar keamanan dan kenyamanan prajurit serta keluarganya tetap terjaga. Setibanya di lokasi, Dandim Edy Syahputra segera berkoordinasi dengan unsur terkait, termasuk personel Kodim dan instansi pemerintahan setempat, untuk melakukan langkah-langkah penanganan awal.
Langkah-langkah tersebut meliputi proses pembersihan rumah dari genangan air, pengamanan barang-barang penting milik anggota, serta pengecekan kondisi kesehatan seluruh penghuni asrama. Berkat koordinasi yang cepat dan sinergi antar pihak, tidak ditemukan korban jiwa maupun luka serius dalam kejadian ini.
Dalam keterangannya, Letkol Inf Edy Syahputra menegaskan bahwa Kodim 0208/Asahan akan terus melakukan monitoring situasi dan siap memberikan bantuan maksimal bagi keluarga prajurit yang terdampak. “Kondisi cuaca yang ekstrim mengharuskan kita selalu siaga. Prioritas utama kami adalah keselamatan dan kenyamanan anggota beserta keluarganya. Personel Kodim telah dikerahkan untuk membantu proses pembersihan dan mitigasi dampak banjir ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dandim mengimbau seluruh warga asrama untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Kabupaten Asahan masih cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan risiko tambahan. Kodim 0208/Asahan bersama instansi terkait akan terus melakukan pemantauan intensif dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi serta antisipasi untuk mengurangi dampak lebih luas yang mungkin terjadi.
Kegiatan peninjauan berlangsung dengan aman dan lancar, diwarnai dengan semangat gotong royong prajurit yang saling membantu membersihkan dan memperbaiki rumah-rumah yang terdampak. Solidaritas ini menjadi bukti kuatnya kebersamaan dan kesiapsiagaan personel TNI dalam menghadapi bencana alam.
Dampak Banjir di Wilayah Asahan: Tantangan dan Respons Cepat
Fenomena banjir akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Asahan bukanlah hal yang baru. Wilayah ini kerap mengalami hujan lebat yang dapat memicu genangan air dan potensi bencana hidrometeorologi lainnya seperti tanah longsor dan angin kencang. Kondisi geografis yang terdiri dari dataran rendah dan sungai-sungai besar menjadikan daerah ini rawan terhadap banjir, terutama saat musim hujan.
Penanganan cepat dan responsif dari Kodim 0208/Asahan merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang semakin diperkuat oleh pemerintah daerah dan instansi terkait. Sinergi antara aparat TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana berjalan efektif.
Peran Kodim dalam Penanggulangan Bencana
Sebagai satuan kewilayahan, Kodim 0208/Asahan memiliki peran strategis dalam mendukung pemerintah daerah dalam mitigasi bencana dan penanganan darurat. Kesiapsiagaan personel, pelatihan tanggap darurat, serta koordinasi lintas sektor menjadi fondasi utama agar setiap kejadian bencana dapat ditangani dengan cepat dan tepat sasaran.
Dalam kasus banjir di Asrama Militer Gunung Sibayak ini, Kodim tidak hanya bertindak sebagai pelaksana teknis penanganan darurat, tetapi juga sebagai penggerak moral dan sosial bagi anggota dan keluarganya. Gotong royong dan solidaritas yang ditunjukkan prajurit menjadi kekuatan tambahan dalam menghadapi tantangan alam.
Harapan dan Langkah Kedepan
Ke depan, Kodim 0208/Asahan bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas mitigasi bencana, termasuk pelaksanaan sosialisasi kewaspadaan, pembangunan infrastruktur tahan banjir, serta penguatan sistem peringatan dini di wilayah rawan.
Peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, terutama di lingkungan militer dan sekitar, menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana dan mempercepat pemulihan jika terjadi kejadian serupa.
Penutup
Banjir yang melanda Asrama Militer Gunung Sibayak merupakan ujian kesiapsiagaan dan kekompakan seluruh pihak di Kabupaten Asahan. Dengan kepemimpinan yang sigap dari Letkol Inf Edy Syahputra dan dukungan penuh dari personel Kodim serta masyarakat, diharapkan dampak buruk bencana dapat diminimalisir dan kehidupan prajurit beserta keluarganya tetap aman dan nyaman.
Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga dalam memperkuat sistem mitigasi bencana dan membangun ketahanan komunitas di masa mendatang.
(Wong)

