Badar.co.id
Hubungan antara manusia dan anjing peliharaannya seringkali sangat mendalam dan bermakna. Banyak orang yang merasa bahwa mereka memiliki kesamaan dengan anjing peliharaannya, baik secara fisik maupun kepribadian. Apakah kesamaan ini hanya sekadar perasaan subjektif atau ada penjelasan ilmiah di baliknya?
Sebuah tinjauan terhadap 15 studi empiris menunjukkan bahwa memang ada kecenderungan manusia dan anjing peliharaannya memiliki karakteristik serupa. Misalnya, anjing dan pemiliknya bisa sama-sama ramah, penuh energi, atau justru cemas. Penelitian juga menemukan bahwa wanita berambut panjang cenderung memilih anjing dengan telinga panjang, sementara wanita berambut pendek lebih menyukai anjing dengan telinga pendek.
Kemiripan antara manusia dan anjing peliharaannya tidak hanya terbatas pada kepribadian, tetapi juga fisik. Sebuah studi menunjukkan bahwa partisipan yang tidak mengenal anjing maupun pemiliknya dapat mencocokkan foto pasangan anjing-manusia dengan benar. Ini menunjukkan bahwa kemiripan ini bukan sekadar perasaan si pemilik saja.
Gaya hidup juga dapat mempengaruhi kemiripan antara manusia dan anjing peliharaannya. Misalnya, indeks massa tubuh (BMI) pemilik dan anjingnya sering kali saling berkorelasi. Pemilik yang kelebihan berat badan cenderung memiliki anjing dengan kondisi serupa.
Psikologi evolusioner dapat memberikan penjelasan tentang mengapa manusia cenderung memilih hewan peliharaan yang mirip dengan mereka. Manusia sejak lama terbiasa hidup dalam kelompok yang serupa secara nilai, perilaku, dan bahkan penampilan untuk menunjang kelangsungan hidup.
Hubungan antara manusia dan anjing peliharaannya sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kepribadian, fisik, dan gaya hidup. Meskipun tidak semua manusia dan anjing peliharaan terlihat mirip, kesamaan dapat memperkuat ikatan antara keduanya. Yang terpenting dalam hubungan ini adalah bagaimana kita saling terhubung, mendukung, menerima perbedaan, dan membangun pemahaman bersama.