![]() |
| Kepala BAPENDA Batu Bara Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Daerah di High Level Meeting. |
BATU BARA – Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Batu Bara, Melinda Sari, turut serta dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Dalam acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar di Hotel Niagara, Kabupaten Simalungun, pada hari Kamis, 13 November 2025, Melinda Sari memaparkan strategi-strategi kunci yang mendukung pengendalian inflasi dan akselerasi digitalisasi di Kabupaten Batu Bara.
BAPENDA Kabupaten Batu Bara juga berpartisipasi dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building yang diikuti oleh 8 Kabupaten/Kota Wilayah Kerja KPw BI Pematangsiantar Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Niagara, Parapat, pada tanggal 12–13 November 2025 ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi, meningkatkan kapasitas, dan mempercepat implementasi kebijakan pengendalian inflasi daerah serta digitalisasi transaksi pemerintah daerah.
Acara yang bertema “Sinergi Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Digitalisasi Daerah untuk Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi” ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Bapak Ahmadi Rahman, serta beberapa kepala daerah. Di antaranya adalah Bupati Simalungun, Bapak Dr. H. Anton Achmad Saragih, S.E., M.M., Wali Kota Pematangsiantar, Bapak Wesly Silalahi, S.H., M.Kn., Bupati Asahan, Bapak Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si., Wali Kota Tanjungbalai, Bapak Mahyaruddin Salim B., S.E., M.A.P., Wakil Bupati Labuhanbatu, Bapak H. Jamri, S.T., dan perwakilan dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Bapak Ir. Ralikul Rahman, M.T. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Mei Linda Suryanti Lubis, S.STP., M.AP, yang memberikan kontribusi penting dalam pembahasan strategi pengendalian inflasi dan digitalisasi daerah.
Dalam paparannya, Melinda Sari menjelaskan bahwa BAPENDA Kabupaten Batu Bara memiliki peran sentral dalam mengelola pendapatan daerah yang efektif, yang menjadi fondasi penting dalam pengendalian inflasi. "Kami terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui digitalisasi sistem, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mendukung program-program pengendalian inflasi," ujarnya.
Selain itu, Melinda Sari juga menyoroti inisiatif-inisiatif digitalisasi yang telah dilakukan oleh BAPENDA Batu Bara, seperti pengembangan sistem informasi tata kelola perpajakan dan perekaman data transaksi wajib pajak berbasis digital. "Dengan sistem ini, kami dapat memantau dan mengelola data perpajakan secara lebih akurat dan efisien, yang pada gilirannya membantu meningkatkan pendapatan daerah," tambahnya.
Wakil Bupati Batu Bara, Bapak Syafrizal, SE, M.AP, juga menambahkan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Batu Bara mengalami fluktuasi sejak Januari hingga November 2025. Kenaikan harga yang signifikan terjadi dalam beberapa minggu terakhir, terutama pada komoditas bumbu dapur seperti cabai merah dan bawang merah.
Pemerintah Kabupaten Batu Bara telah mengambil berbagai langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. “Kami telah melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok, melaksanakan rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok, serta menggelar gerakan menanam bersama TP-PKK dan instansi terkait. Selain itu, kami juga melaksanakan operasi pasar murah, inspeksi ke pasar dan distributor untuk mencegah penimbunan barang, serta berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memastikan kelancaran pasokan,” ujar Bapak Syafrizal.
Ke depan, Pemkab Batu Bara juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru. “Kami akan merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendukung pengendalian inflasi, memberikan bantuan transportasi dari APBD, menindaklanjuti Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan kabupaten tetangga, serta mengoptimalkan hilirisasi cabai merah menjadi produk pasta cabai yang kini sudah mulai berproduksi,” tambahnya.
Selain pengendalian inflasi, Bapak Syafrizal juga memaparkan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Batu Bara yang menunjukkan kemajuan signifikan. “Pemkab Batu Bara telah mengembangkan sistem informasi tata kelola perpajakan dan perekaman data transaksi wajib pajak berbasis digital. Kami juga memiliki program BERLAYAR (Bupati Batu Bara Sinergi Melayani Masyarakat), yaitu layanan keliling yang hadir setiap dua hingga tiga minggu sekali di kantor kecamatan,” jelasnya.
Dalam bidang sistem pembayaran, Pemkab Batu Bara terus mendorong penerapan transaksi non-tunai di berbagai sektor. “Saat ini, mayoritas transaksi pajak dan retribusi daerah sudah dilakukan secara non-tunai melalui kanal teller, loket bank, ATM, EDC, serta layanan digital seperti SMS, mobile, dan internet banking. Ke depan, kami akan memperluas elektronifikasi dengan memanfaatkan kanal pembayaran digital seperti fintech, e-commerce, ritel, dan QRIS di seluruh transaksi penerimaan daerah,” kata Bapak Syafrizal.
Dengan sinergi antara pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi, Pemerintah Kabupaten Batu Bara berkomitmen untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian ekonomi daerah. BAPENDA Batu Bara, di bawah kepemimpinan Melinda Sari, memainkan peran kunci dalam implementasi strategi ini melalui pengelolaan perpajakan yang efektif dan digitalisasi sistem pembayaran daerah.
(Khang's)


