Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk ekspor beras 2.000 ton per bulan ke negara tetangga. Namun, hal ini dapat tercapai jika tingkat produksi beras stabil di angka tertentu.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa peluang ekspor beras 2.000 ton per bulan masih terbuka jika stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan produksi lokal dalam keadaan stabil. Saat ini, stok CBP mencapai 3,7 juta ton, dan produksi beras harus bertahan di atas 2,5 juta ton untuk mencapai target ekspor tersebut. Sebagaimana dikutip Sabtu 17 Mei 2025.
Arief menekankan pentingnya pengelolaan stok beras yang baik untuk menjaga kualitas beras. Beras perlu dikeluarkan dari gudang dalam batas waktu tertentu untuk menjaga kesegarannya. Selain itu, perlu dilakukan pengaturan arus keluar-masuk beras untuk menjaga kualitasnya.
Arief juga menekankan pentingnya keseimbangan antara hulu dan hilir dalam pengelolaan beras. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau stok beras setiap hari dan menjaga kadar air beras di level 14 persen.
Dengan pengelolaan stok beras yang baik dan produksi beras yang stabil, Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspor beras ke negara tetangga. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspor beras 2.000 ton per bulan ke negara tetangga jika stok cadangan beras pemerintah dan produksi lokal dalam keadaan stabil. Pengelolaan stok beras yang baik dan keseimbangan antara hulu dan hilir sangat penting untuk mencapai target ekspor tersebut.
