![]() |
| INOVASI MAHASISWA UNA KEMBANGKAN ASINAN SALAK, DONGKRAK EKONOMI WARGA DESA BUNTU PANE. |
Asahan – Mahasiswa Universitas Asahan (UNA) kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan potensi lokal melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) tahun 2025. Bertempat di Desa Buntu Pane, Kabupaten Asahan, para mahasiswa UNA berhasil mengembangkan produk inovatif berupa “Asinan Salak”, yang digagas melalui program bertajuk “Diversifikasi Produk Pangan Berbasis Potensi Lokal: Inovasi Pengolahan Buah Salacca zalacca Menjadi Asinan”, yang diharapkan mampu menjadi ikon baru sekaligus meningkatkan nilai ekonomi buah salak di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Dr. Anil Hakim Syofra, M.Si. dosen pembimbing lapangan yang aktif mendorong mahasiswa untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui pendekatan berbasis potensi lokal, mahasiswa KKN-T UNA berupaya menciptakan produk yang tidak hanya bernilai jual tinggi, tetapi juga mudah diadaptasi oleh masyarakat setempat.
Anil Hakim menyampaikan bahwa pengembangan Asinan Salak ini merupakan wujud nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mampu menghadirkan solusi praktis yang berdampak pada peningkatan ekonomi warga. Inovasi Asinan Salak ini menjadi salah satu contoh konkret dari kolaborasi antara akademisi dan masyarakat,” ujarnya.
Siti Aminah Pane (Ketua Tim KKN-T) menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan perempuan desa. “Kami ingin ibu-ibu PKK memiliki keterampilan baru yang bisa dijadikan peluang usaha. Asinan salak ini tidak hanya lezat, tapi juga bisa dikemas dan dijual sebagai oleh-oleh khas Buntu Pane,” ujarnya.
Produk Asinan Salak tersebut dikembangkan dengan memperhatikan cita rasa lokal serta daya tahan produk yang lebih lama, sehingga memiliki potensi untuk dipasarkan secara lebih luas. Selain memperkenalkan teknik pengolahan modern, mahasiswa juga melakukan pendampingan dalam aspek branding, pengemasan produk, dan strategi pemasaran digital, agar masyarakat mampu mengembangkan usaha secara mandiri dan berkelanjutan.
Kepala Desa Buntu Pane menyambut positif kegiatan ini dan mengapresiasi langkah mahasiswa UNA yang telah membantu membuka peluang ekonomi baru bagi warga
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNA dan dosen pembimbing yang telah membantu kami menemukan nilai tambah dari buah salak. Kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Melalui inovasi Asinan Salak ini, mahasiswa UNA berharap dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat desa sekaligus memperkuat citra daerah sebagai sentra produk olahan lokal yang bernilai jual tinggi
Kegiatan KKN-T UNA 2025 ini menegaskan komitmen Universitas Asahan dalam mendorong inovasi berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, serta pembangunan ekonomi desa berbasis potensi lokal.
(Khang's)

