BADAR.CO.ID

Fenomena Aphelion: Apakah Berdampak pada Cuaca di Indonesia?

Badar.co.id
Fenomena Aphelion: Apakah Berdampak pada Cuaca di Indonesia?


Badar.co.id

Mulai hari ini, Bumi akan mengalami fenomena Aphelion, yaitu fenomena astronomis tahunan ketika Bumi berada pada titik terjauh dari Matahari dalam perjalanan revolusinya. Jarak Bumi ke Matahari saat ini diperkirakan mencapai 152 juta kilometer, yang merupakan 66% lebih jauh dibandingkan dengan jarak normal sekitar 90 juta kilometer.

Tidak Berdampak Langsung pada Cuaca di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena Aphelion tidak berdampak langsung pada cuaca di Indonesia. Cuaca dingin yang saat ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia lebih disebabkan oleh faktor iklim regional, seperti pergerakan angin dari Australia yang membawa massa udara dingin ke wilayah Indonesia.

Penyebab Cuaca Dingin di Indonesia

Beberapa faktor yang menyebabkan cuaca dingin di Indonesia antara lain:

-Pergerakan Angin dari Australia: Angin yang berasal dari Benua Australia membawa massa udara dingin ke wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan khatulistiwa.

-Berkurangnya Awan dan Hujan: Kurangnya awan dan hujan di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin, terutama pada malam hari.

-Pola Tekanan Udara: Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.

Tips Menjaga Kesehatan

Untuk menjaga kesehatan saat cuaca dingin, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

-Meningkatkan Imun: Konsumsi vitamin dan suplemen untuk meningkatkan imun tubuh.

-Menjaga Kondisi Fisik: Pastikan untuk tetap melakukan aktivitas fisik yang seimbang dan tidak terlalu berat.

-Menggunakan Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian yang hangat dan sesuai dengan cuaca.

Fenomena Alamiah yang Biasa Terjadi

Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli – September). Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia.

Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan dan tetap produktif meskipun cuaca sedang dingin. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi cuaca yang akurat untuk menghindari potensi gangguan kesehatan.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama