Badar.co.id
PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri masih dalam kondisi aman, meskipun situasi geopolitik global tengah memanas akibat konflik antara Iran dan Israel. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa stok BBM saat ini aman.
Mengantisipasi Penutupan Selat Hormuz
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga menegaskan bahwa stok minyak mentah di Indonesia tetap dalam kondisi stabil. Namun, penutupan Selat Hormuz akan berpengaruh terhadap jalur distribusi minyak global, mengingat sekitar 20 persen pengapalan minyak dunia melintasi selat strategis tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, Pertamina telah menyiapkan rute alternatif untuk pengadaan minyak mentah, seperti dari Oman dan India.
Dampak Penutupan Selat Hormuz
Penutupan Selat Hormuz dapat menyebabkan lonjakan harga minyak dunia secara drastis dan mengganggu keamanan energi global. Para pakar telah lama memperingatkan bahwa gangguan atau penutupan Selat Hormuz dapat berdampak signifikan pada perekonomian global. Menurut beberapa proyeksi, harga minyak diperkirakan akan melonjak hingga 80 persen hanya dalam minggu pertama jika Selat Hormuz ditutup karena jalur alternatif akan menimbulkan biaya yang sangat tinggi ¹ ².
Prioritas Keselamatan dan Efisiensi
Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS), Muhammad Baron, menegaskan bahwa keselamatan awak dan kapal menjadi prioritas utama. "Kami akan menjalankan rute alternatif demi menjaga kelangsungan rantai pasok energi nasional. Keselamatan awak dan armada adalah yang utama," kata Baron. Pertamina juga sedang menghitung ulang dampak biaya operasional akibat perubahan rute tersebut.
Dengan demikian, Pertamina telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga ketersediaan BBM di dalam negeri dan meminimalkan dampak penutupan Selat Hormuz terhadap perekonomian Indonesia.
