Peristiwa nahas ini terjadi di kawasan Biruk Merah, perairan Tanjung Tiram, Kecamatan Tanjung Tiram, pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Perahu yang membawa 10 Anak Buah Kapal (ABK) tersebut dihantam gelombang besar saat hendak kembali dari melaut.
"Para nelayan ini merupakan jaringan timbul atau jaring gembung," ujar Eka, Koordinator Lapangan TRC BPBD Batu Bara, yang memimpin operasi pencarian di lapangan.
Sembilan ABK berhasil menyelamatkan diri dan terdampar di Pesisir Pantai Desa Guntung, Kecamatan Tanjung Tiram. Sementara satu nelayan, Mukhlis (65) yang akrab disapa Ucok Babe, warga Kelurahan Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, dilaporkan hilang.
Kondisi cuaca saat kejadian sangat ekstrem, dengan gelombang tinggi mencapai 2-3 meter dan angin bertiup kencang. Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Batu Bara, Basarnas Tanjung Balai-Asahan (TBA), masyarakat, dan Pol Airud telah melakukan pencarian sejak Minggu malam.
Pencarian awal dilakukan melalui penyisiran jalur darat di sepanjang bibir pantai Desa Guntung mengarah ke Bagan Batak sejauh kurang lebih 3 km. Namun, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, pencarian melalui jalur laut ditunda.
"Ini kami lakukan mengingat cuaca kurang bagus untuk melakukan pencarian lewat jalur laut, hingga saat ini korban belum ditemukan," jelas Eka.
Pada Senin (24/11/2025), pencarian kembali dilanjutkan melalui jalur darat dan laut menggunakan perahu karet LCR. Tim gabungan terus berupaya menemukan korban di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Lingkungan (Kepling) III Kelurahan Labuhan Ruku, Juanda, membenarkan bahwa Mukhlis alias Ucok Babe adalah warganya yang berprofesi sebagai nelayan jaring timbul. Pihak keluarga dan masyarakat setempat sangat berharap agar Ucok Babe segera ditemukan dalam kondisi selamat.
(Khang's)
