Jakarta, Badar.co.id - Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah mencapai angka 3.701.006 ton atau 3,7 juta ton, menurut data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka dan sekaligus angka tertinggi sejak Bulog berdiri.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan, stok ini diperkirakan akan menembus 4 juta ton dan menjadi rekor baru dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Capaian ini cukup membanggakan di tengah adanya tantangan berat seperti ancaman krisis pangan dunia dan peningkatan jumlah penduduk.
Amran menjelaskan bahwa capaian ini merupakan buah dari kebijakan afirmatif pemerintah yang memperkuat produksi dan mempercepat penyerapan gabah saat panen raya melalui program tambahan pupuk subsidi, penguatan alsintan, percepatan tanam, digitalisasi pertanian, hingga jaminan harga di tingkat petani melalui peraturan pemerintah tentang penetapan harga pembelian gabah dari Rp5.500 menjadi Rp6.500 per kilogram (kg).
Mengacu pada data historis, rekor sebelumnya terjadi pada September 1985 dengan stok mencapai 3.006.872 ton. Kini, angka tersebut telah dilampaui hampir 700.000 ton, melampaui semua capaian tersebut, bahkan melebihi puncak-puncak cadangan pada era-era swasembada di masa lalu.
Jika pada tahun 1984 Indonesia mencapai swasembada beras dengan jumlah penduduk 166,6 juta jiwa, maka pencapaian stok tertinggi tahun 2025 ini diraih dalam kondisi jumlah penduduk melonjak drastis menjadi 283 juta jiwa. Ini menunjukkan sistem pangan Indonesia yang kini jauh lebih kuat, efisien, dan mampu menghadapi tekanan global.
Amran menegaskan bahwa ketersediaan stok yang tinggi ini akan menjadi alat kendali strategis negara untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar dan memperkuat posisi Indonesia di tengah gejolak pangan global. Stok ini akan digunakan untuk memperkuat cadangan strategis nasional, bantuan pangan, serta potensi ekspor jika diperlukan.