Gibran menyatakan bahwa hilirisasi adalah arah yang sedang ditempuh Indonesia saat ini, dan Presiden Prabowo secara tegas menyampaikan bahwa hilirisasi itu kunci kemakmuran dan harus dilakukan di semua komoditas unggulan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Gibran juga mengutip pernyataan Prabowo yang bersyukur Indonesia mempunyai sumber alam yang sangat besar, sehingga Indonesia tidak boleh ragu-ragu memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Gibran mendorong percepatan hilirisasi dengan diimbangi dengan peningkatan skill angkatan kerja. Menurutnya, Indonesia butuh banyak anak bangsa yang ahli dan terampil di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, dan AI untuk mengisi posisi strategis dalam hilirisasi.
Gibran juga menekankan pentingnya investasi dan teknologi dalam mewujudkan hilirisasi. Menurutnya, realisasi investasi untuk hilirisasi mencapai Rp 407 triliun pada 2024, hampir seperempat dari total investasi nasional.
Gibran mendorong pengembangan pendidikan dan vokasi untuk meningkatkan kemampuan angkatan kerja. Menurutnya, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, sehingga ini semua akan menjadi langkah besar dalam membuka lapangan kerja.
Gibran juga menjelaskan manfaat hilirisasi, termasuk mendapatkan keuntungan dari harga jual, membuka lapangan kerja, memberdayakan UMKM, menguatkan ekonomi, dan mendapatkan pemasukan negara dari pajak, royalti, PNB, dividen, maupun bea ekspor.
Gibran juga memberikan contoh negara lain yang telah berhasil melakukan hilirisasi, bahkan negara yang tidak memiliki sumber daya alam sekalipun dapat melakukan pengolahan dan ekspor produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Menurutnya, Indonesia juga dapat melakukan hal yang sama untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.